Selasa, 01 Mei 2018

Yang kutau sampai detik ini, aku hanya ingin kamu. Bukan yg lain.. hanya kamu. 6 tahun berlalu, dn tetap msh kamu.. bnyk yg dtang menwarkan cinta, tpi aku ngk mau, krna hanya menunggu kamu.
sakit??? Ngk. Aku menikmatinya. Aku yakin kamu akan melihatku suatu hari nanti, dn merda disampingku. Kamu akan merindukanku. Seperti yang kurasakan sekarang, bahkan mnkin lebih..
Aku merindukanmu...bahkan balasan chatmu menjadi yg kutunggu... ntah tentang apapun itu. Aku rindu tentang kamu.. semuanya..

Rabu, 27 September 2017

Kamis, 28 Januari 2016

Bisakah aku mengatakan ini adalah takdir

Ya.. Seiring berjalannya waktu, aku mrmikirkan hidupku yang semakin hari semakin tiada tujuan. Aku berjuang sekerasnya, tapi tetap tiada hasil. Aku hampir menggapainya, dan akhirnya aku jatuh dan kembali kedasar lagi. Sakit... Ya sangat sakit...
Ketika aku melihat yg lain, semuanya bahagia. Tidak perlu berjuang, mereka dengan cepat menggapainya... Apa yg salah dengan ku...
Dan aku bertanya kepada Tuhan, dan aku belum menemukan jawabannya..
Semua, tampak samar.. Aku tidak tau harus melangkah kan kakiku kemana..
Aku berjuang dan tidak mendapatkannya. Lebih baik aku tidak melakukannya lagi. Karena semua tampaknya sudah harus begitu.
Sekeras apapun aku berjuang, tidak ada yg akan berubah. Skan tetap seperti itu...
Itulah takdir El.. Takdirmu, takdir yg harus kamu jalani...

Sabtu, 05 Desember 2015

Good bye my love


Ketika Cinta Bertepuk Sebelah Tangan – Tersenyum dan Bangkitlah!
Ketika Cinta Bertepuk sebelah tangan ..
Pernahkah kamu berharap pada seorang mahluk,
Kamu berharap kebaikannya,
Kamu berharap kehadirannya,
Kamu berharap perhatiannya,
Bahkan kamu berharap kasih sayangnya,
Tapi…
Seringkah engkau dikecewakannya?
Lalu…
Pantaskah kamu masih berharap padanya?
Ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu,
Adakah kebahagiaan yang kamu dapatkan?
Apakah dengan kecewamu, dia berubah menjadi baik?
Apakah dengan tangismu, dia akan hadir?
Ataukah dengan perasaan sakit hatimu, dia menyayangimu?
Mungkin jawabannya TIDAK
Jadi…
Bukankah ini saatnya untuk kamu pergi?
Bukankah ini saatnya untuk kamu berpaling?
Bukankah ini saatnya untuk kamu menjauh?
Setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu…
Berpalinglah untuk tetesan airmata itu
Menjauhlah untuk membahagiakan hatimu..
Sulitkah itu bagimu?
Jika “YA”,
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkanmu..
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mempedulikanmu..
Pikirkanlah betapa dia bahkan tak sempat memikirkanmu..
Tanpa kamu sadari…
Kamu telah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosongmu.
Sedikit kata darinya sudah membuat kamu merasa diperhatikan
Sedikit senyum darinya sudah membuat kamu pikir dia peduli
Sedikit kabar darinya sudah membuat kamu terlena, tak beranjak…
Ya… semua yg sedikit itu saja sudah membuat kamu bahagia…
Yg sedikit bahkan semu, sudah membuat kamu bertahan..
Untuk apa?
Untuk sesuatu yang KOSONG,
Untuk sesuatu yang tak pernah dia pikirkan
Untuk sesuatu yang bukan apa-apa untuknya
Untuk sesuatu yang DIA TIDAK TAHU
Atau sesuatu yang dia TAK AKAN PEDULI
Tidakkah semua itu CUKUP?
Saatnya kamu melangkah El..
Mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai
Jangan bertahan untuk harapan yg tak pernah ada…
Jangan menunggu hembus angin yang lalu…
Jangan sampai kamu terbangun dalam keadaan remuk
Selagi kamu bisa berdiri…
Selagi airmatamu belum habis
Selagi hatimu belum bernanah..
Biarlah sakitnya terasa hari ini..
Esok luka itu akan mengering
Biarlah dia menjadi bagian kenanganmu
Tapi dia tak lagi menghancurkanmu.
Bahkan ketika kamu pergi
Dia tak akan menangisimu
Mungkin dia tak menyadarinya
Karena kamu bukan yang diharapkannya
Kamu bukan yang dipikirkannya
Kamu bukanlah apa-apa baginya
Jangan pernah menoleh lagi untuknya.
Jika hari ini kamu sadar siapa dia
Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi
Dia akan menjadi orang yang sama
Yang tak pernah mempedulikanmu
Yang hanya memberimu sedikit kata, sedikit senyum
Yang akan menumpahkan air matamu,
Menggoreskan rasa kecewa,
Dan mengguratkan luka dihatimu….
Maka…. PERGILAH,
PERGILAH…
Biarkan hari ini adalah akhir kecewa mu,
Biarkanlah airmata itu menetes sederasnya
Dan biarlah rasa sakit itu menghunjam dalam
Tapi itu yang TERAKHIR untuknya….
Itu yang TERAKHIR…
Ingat… Tuhan tidak menciptakan satu orang didunia ini..
Bukalah hatimu,
Diluar sana masih banyak yang membutuhkanmu..
Cukuplah dirimu untuk mereka yang siap menerima cintamu..
Yang lebih menghargai cintamu..

Secret admirer..

Rabu, 28 Oktober 2015

Job seeker

Lulus tepat waktu dengan nilai memuaskan dan wisuda happy dengan foto keluarga baru ternyata bukan akhir dari tujuan. Sekarang ini, itu malah menjadi gerbang awal ke kehidupan nyata yang keras, “welcome to the real jungle” katanya.

Aku yang bukan anak pejabat dan konglomerat ini tidak bisa tinggal selonong masuk perusahaan-perusahaan ternama dengan kekuatan nepotisme yang sudah menjadi budaya di bangsa ini. Aku harus bersaing dengan ribuan pengangguran di negeri ini. Aku perlu menyisihkan sekian rupiah untuk mencetak CV dan membeli kuota internet, ngantri berjam-jam demi ikut jobfair, atau nangkring pagi-pagi di depan laptop untuk cari lowongan kerja.

Saat hp bunyi telfon dan sms, mata langsung terbelalak, berharap sebuah panggilan dari lowongan yang sudah di apply. Perjalananpun dimulai dari serangkaian tes-tes rekrutmen dari perusahaan. Antonim yang kata-katanya bagai di KBBI, sinonim yang artinya hampir mirip semua, analogi gambar dan ruang yang sangat gak kebayang dalam imajinasi, itungan deret yang polanya gak kepikiran, itungan pauli yang sampe bikin angka muter-muter di kepala, dan gambar orang juga gambar pohon yang selalu menjadi penutup ‘manis’ dalam serangkaian psikotest yang selalu berhasil bikin kepala jelimet. Dilanjut dengan interview berkali-kali. tebar senyuman sana sini biar ga tegang, ngejual diri dengan kelebihan yang dipunya, nutupin diri dari kelemahan yg udah sempet ditulis, dikasih contoh kasus dan disuruh ambil keputusan yang tepat. Belum lagi tes kemampuan teknis yang isinya soal-soal jaman kuliah dulu, berasa uas diulang lagi. Dan tahap akhir yang biasanya medical check up, say hello to jarum.

Awalnya excited, kemudian kegagalan datang silih berganti, kecewa rasanya sudah biasa. Air mata dalam sujud juga sudah tak terbendung lagi. Tapi aku hanya bisa berdiri dengan kakiku sendiri, membangunkan diri dari kecewa, mencoba berjalan lagi mencari kesempatan, dan meyakinkan diri jika pada akhirnya aku yang akan berdiri tegak pada suatu kesuksesan.

Aku percaya bahwa usaha ditambah dengan doa adalah keberuntungan, akupun percaya bahwa rezeki setiap orang sudah diatur. Yang aku perlu sekarang hanya bersabar bukan? Tak peduli seberapa kali aku gagal, seberapa banyak teman-teman yang sudah sukses dijalannya, dan seberapa kecil kesempatan yang ada, aku hanya harus terus berjalan. Berjalan dengan usaha dan diiringi doa yang tak ada hentinya dari mereka yang terus berharap aku bisa sukses dan bahagia, yaitu ibu dan ayah.

Semoga ibu dan ayah sabar menunggu untuk sekedar aku traktir makan malam diluar dengan hasil keringatku nanti.

 

Salam hangat dari jobseeker.

Jumat, 18 September 2015

Gejolak dunia maya

Heran ya liat dunia maya zaman sekarang....
Kayaknya dunia zaman sekarang menjadi suatu indikator untuk pamer.
' hari ini aku kerja disini loh'
'hari ini aku makan ini'
'aku ngambil S2 disini'
'aku punya teman  seperti ini '
Ran bnayak hal lagi..
Bukannya iri liat2 mereka ya... Tapi untuk apa?
Apa mungkin mereka puas ya, ketika postingan mereka bnyak yang me like.....